• tidakkah kau mengenaliku? satu-satunya alasan aku disini adalah kau
  • Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak peninggalan manusia .... baca selengkapnya
  • Tugas B jepang barang-barang di dalam kelas
  • mencoba untuk mencari arti hidup

0 macam macam majas

Sabtu, 28 Januari 2012 Label:


1) Majas Metafora adalah Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam
2) Majas Alegori adalah Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
3) Majas Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk
4) Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk
5) Majas Antilesis adalah Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air susu dibalas air tuba
6) Majas Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan
7) Majas Ironi adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca
8 ) Majas Litotes adalah Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )
9) Majas Sinisme adalah Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal
10) Majas Oksimoron adalah Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis
11) Majas Metonimia adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang
12) Majas Alusio adalah Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945
13) Majas Eufemisme adalah Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan
14) Majas Elipsis adalah Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )
15) Majas Inversi adalah Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia
16) Majas Pleonasme adalah Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan
17) Majas Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa
18) Majas Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek
19) Majas Retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
20) Majas Aliterasi adalah Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?
21) Majas Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
22) Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku
23) Majas Paralelisme adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu
24) Majas Kiasmus adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya
25) Majas Simbolik adalah Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat
26) Majas Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si jangkung, Si kribo
27) Majas Tautologi adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was – was dengannya
Read more

2 Kalimat Fakta dan Opini

Sabtu, 21 Januari 2012 Label:


Kegiatan Pembelajaran 1
Kegiatan Pembelajaran 1 (KP 1) akan mengajak Anda untuk mengkaji fakta, opini, dan laporan. Pada bagian ini, secara berturut-turut akan dijelaskan tentang perbedaan antara fakta dan opini, pokok-pokok isi wacana, membedakan kalimat  yang berupa fakta dan yang berupa opini (pendapat); menentukan kalimat yang berupa fakta; dan menentukan kalimat yang berupa opini. Oleh karena itu, setelah menyelesaikan KP 1 ini Anda diharapkan mampu menjelaskan materi yang berhubungan dengan fakta, opini, dan laporan.
Sehubungan dengan materi tersebut, bacalah uraian berikut dengan cermat. Setelah materi Anda kuasai, kerjakan soal-soal latihan berupa tugas mandiri serta uji kompetensi.
 
Ikttilah semua petunjuk dengan cermat.  Selamat Belajar!
Membedakan antara Fakta dan Opin
Tewas Sepeda Motor Diserempet Mayasari, Bal
               Jakarta - Bocah di bawah usia lima tahun tewas setelah sepeda motor yang dikendarai orang tuanya diserempet Bus Mayasari di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Ahad (27/9) petang. Keluarga nahas ini baru saja pulang mudik dari Semarang, Jawa Tengah.
Korban Agres Pandu Ahmad Yasin tewas seketika setelah bagian kepalanya terlindas roda bus. Sedangkan kedua orangtua korban menderita luka berat. Menurut saksi, kecelakaan terjadi karena pengemudi bus memotong jalan ke jalur kiri hingga menyerempet sepeda motor korban.
Kecelakaan juga terjadi di Probolinggo, Jawa
Timur. Pengendara sepeda motor tewas tertabrak truk di Jalan Raya Banjar Sari. Insiden bermula saat korban akan menyalip truk. Saat menyalip, semua sopir bis angkutan kotadi kota besar bukan manusia semua binatang,binatang aja masih menggunakan naluri/insting binatangnya.ini supir-supir bis/angkot pada seenaknya.BUNUH AJA TUC SOPIR BIS,KALO PERLU KEPALANYA SI SOPIR DI TAROH DI BAWAH BIS / TRUK GANTIAN BIAR SETIMPAL.kita manusia,WAHAI BPK/LAY SOPIR TOLONG PAKE HATI NURANINYA. tolong pak petugas di pertegas kalo bisa di bikin jalur khusus angkot/bis kota seperti jalur busway gitu biar ga pada ugal-ugalan.kalo begini selalu pengendara sepeda motor yang jadi korban.
Sudah sering supir bus mayasari ugal-ugalan dan sudah banyak yang jadi korban bus mayasari, kalau perlu supirnya dihukum mati saja biar kapok karena hukum yang sekarang terlalu ringan jadi mereka tidak kapok akibatnya mereka melakukan hal yang sama dan terus berulang mari tegakkan hukum setegas-tegasnya
Departemen Perhubungan : : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat : Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 

Berdasarkan informasi di atas dapat diketahui pernyataan fakta dan opini seperti di bawah ini!
No.
Fakta
                             Opini
1
Jaksa Agung menceritakan bagaimana sulitnya mengubah perilaku korps kejaksaan yang moralnya sulit diubah
Beliau sempat berpikiran untuk keluar dari kejaksaan karena korps tersebut sudah sangat rusak akibat perilaku anggotanya.

2
Saya masuk kejaksaan bukan panggilan jiwa
Saya sering mau keluar dari kejaksaan tetapi Tuhan meminta saya untuk bertahan
3
Setelah memutuskan untuk bertahan, Hendarman memulai pembenahan di tubuh kejaksaan lewat perbaikan moral
Untuk melakukan perubahan, tetapi mengubah kejaksaan tidak mudah, karena ada 20 ribu orang di kejaksaan
4
Saya selalu menyampaikan mari kita memperbaiki moral, mari kita memperbaiki tingkah laku. Ini merupakan anak tangga untuk melakukan perbaikan
Ia mengaku tidak takut untuk melakukan pembenahan di kejaksaan
5
"Kalau saya maju lindungilah saya dalam menyelesaikan masalah ini. Tidak ada aturan yang saya langgar karena ada Tuhan yang menyaksikan dan melindungi saya," katanya
Jaksa yang terangkat sebagai Jaksa Agung 2,5 tahun lalu ini mengaku sering tidak memberi perhatian kepada anak dan istrinya

Dalam kehidupan sehari-hari Anda sering mendengar berita atau informasi. Berita atau informasi yang Anda dengar dapat bersumber dari radio, televisi, pembacaan teks oleh teman di kelas, percakapan sekelompok orang, mencari informasi melalui internet, dan lain-lain. Berita atau informasi yang Anda dengar tersebut dapat  berupa fakta dapat juga berupa opini. Oleh karena itu, Anda harus dapat membedakan mana berita/ informasi yang berupa fakta dan mana berita/ informasi yang berupa opini.
                           
Fakta
Fakta adalah hal atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi dan bisa dibuktikan kebenarannya. Informasi yang didengar dapat disebut fakta apabila informasi itu merupakan peristiwa yang berupa kenyataan yang benar-benar ada dan terjadi.
Informasi dapat disebut fakta apabila mempunyai ciri-ciri antara lain: berisi uraian tentang peristiwa yang terjadi (sedang dibicarakan), biasanya dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan, berapa dengan jawaban yang pasti, bersifat objektif (apa adanya dan tidak dibuat-buat) yang dilengkapi dengan data berupa keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan, serta menunjukkan peristiwa telah terjadi.
Perhatikan contoh kalimat fakta yang dicetak miring di bawah ini!
1.    Pemprov Jateng mendapatkan proyek peningkatan jalan dari dana APBD sebesar Rp 20 miliar.
2.    Bank Dunia memberikan bantuan sebesar Rp 240 miliar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas jalan di ruas Semarang Kota , jalan Kaligawe, dan lingkar Demak.
3.    Di Mega Kuningan Jakarta, pada tanggal 17 Juli 2009 kemarin terjadi ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton.
4.    KPK sedang menyelidiki kasus alih fungsi hutan menjadi kawasan perkotaan dan pelabuhan di dua provinsi.
5.    KPK melakukan investigasi terhadap beberapa proyek pembangunan di Indonesia.
Ciri-Ciri Fakta:
 1.    dapat dibuktikan kebenarannya
 2.    memiliki data yang akurat misalnya tanggal,tempat ,waktu kejadian
 3.    memiliki narasumber yang dapat dipercaya
 4.    bersifat obyektif
 5.    sudah dipastikan kebenaranya

Opini        
Opini merupakan suatu perkiraan, pikiran, atau anggapan tentang suatu hal. Opini adalah pendapat seseorang tentang sesuatu yang belum tentu kebenarannya. Informasi disebut opini karena informasi tersebut baru berupa pendapat, pikiran, pandangan, dan pendirian seseorang.
 Opini juga disebut pendapat. Opini merupakan persatuan (sintesis) pendapat-pendapat yang sedikit banyak didukung banyak orang baik setuju atau tidak setuju, ikatannya dalam bentuk perasaan/emosi, dapat berubah-ubah, dan timbul melalui diskusi sosial.
Informasi dapat disebut opini apabila mempunyai ciri-ciri: berisi tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi, berisi jawaban atas pertanyaan: mengapa, bagaimana, atau lalau apa (so what), bersifat subjektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran, atau ramalan tentang sebab dan akibat terjadinya peristiwa, dan menunjukkan peristiwa yang belum atau akan tejadi pada masa yang akan datang (baru berupa rencana).
Perhatikan contoh kalimat opini yang dicetak miring di bawah ini!
1.    Kerusakan infrastruktur, trutama jalan di jalur Pantura Jawa Tengah akan segera diperbaiki pada pertengahan Maret 2008.
2.    Menurut Endro Suyitno, kerusakan jalan itu bukan hanya akibat kelebihan beban kendaraan yang melintas, tetapi juga ditengarai akibat penurunan permukaan jalan.
3.    Menurut Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, pemilu pemilihan presiden tahun ini diharapkan hanya “satu putaran saja”.
4.    Pembukaan kantor KPK di daerah akan memudahkan memonitor pergerakan kasus korupsi
5.    Menurut Prof. Dr. Furqon, Dekan FKIP UNS, pendidikan akan maju apabila budaya membaca sudah menjadi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia.
Ciri-ciri kalimat opini
 1.    tidak dapat dibuktikan kebenaranya
 2.    bersifat subyektif
 3.    tidak terdapat narasumber/atas pemikiran sendiri 
 4.    tidak memiliki data yang akurat
PERBEDAAN FAKTA DAN OPINI
No.
Fakta
Opini
1
Isi sesuai dengan kenyataan
Isi dapat sesuai/ tidak sesuai dengan kenyataan
2
Mengandung kebenaran sesuai dengan kenyataan
Bisa benar/salah bergantung pada data pendukungnya
3
Pengungkapan cenderung deskriptif dan  apa adanya
Cenderung argumentatif dan persuasif
4
Menggunakan jenis penalaran induktif
Menggunakan jenis penalaran deduktif

Anda telah mempelajari fakta dan opini, tentu saja tidak sulit bukan? Anda sudah dapat membedakan informasi mana yang disebut fakta dan informasi yang bagaimanakah yang disebut opini.

Read more

0 SMS Gratis

Minggu, 01 Januari 2012
SMS Gratis
Read more
 
rizvii © 2011 | Design Template by Utta Vifer | Template Blogger Name | Uniqx Transparent 2.0 | Uniqx Transparent 2.0